Rabu, 29 Oktober 2014

MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS



Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Disusun Oleh: Kelompok 5
No. Urut maju 3

1.      Eka Hendri Kurniawati
 NPM: 1287203001
2.      Ismawati Ningsih
NPM: 1287203005
3.      Sri Wahyuni
NPM: 1287203018
4.      Merry Fitriaty
NPM: 1287203032
5.      Rika Astuti
NPM: 1287203033
6.      Yeni Andriani
NPM: 1287203039
7.      Ardian Mariyanto
NPM: 1287203042
8.      Muliatul Agustini
NPM: 1287203056
9.      Satrio Bayu Aji
NPM: 1287203063
10.  Broly
NPM: 1287203067


Dosen Pengampu : Fatimah Setiani, Dr, SH,
Semester : V (Lima)

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah
Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Sampit
Tahun Akademik 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas” dan juga kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “Merancang Penelitian Tindakan Kelas”.
Penyusun menyadari didalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.


                                                                                                              Sampit,   September 2014
                                                                                                                                 

                                                                                                            Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C.     Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A.    Langkah- Langkah Untuk Menemukan Dan Merumuskan-
Masalah.......................................................................................... 3
B.     Mengembangkan Alternatif  Tindakan.......................................... 7
C.     Menentukan Dan Mempersiapkan Prosedur Dan Instrumen-
Pengumpulan Data........................................................................ 10
D.    Rencana Perbaikan........................................................................ 12    
E.     Proposal PTK................................................................................. 15
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 24
A.    Kesimpulan..................................................................................... 24
B.     Saran............................................................................................... 25
Daftar Pustaka.................................................................................................. 26


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tuntutan dalam dunia pendidikan. Kualitas tersebut dapat mencakup input, proses, maupun output dalam pendidikan. Hal ini menjadi tantangan bagi para pendidik. Oleh karena itu, para pendidik, dalam hal ini guru, dituntut untuk selalu melakukan perbaikan tersebut. Usaha-usaha tertentu perlu dilakukan  dalam  kaitannya dengan penyelesaian permasalahan praktis  yang sering dijumpai di kelas. Kiranya penelitian tindakan kelas merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan tersebut.
Menurut Sumarno (2001:1), penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) merupakan salah satu pendekatan yang dapat dipakai untuk menghasilkan perbaikan praktek, pemberian kesempatan terjadinya perubahan yang bersifat rasional, tidak terlalu bersandar pada kekuatan perintah dan pengalaman akan membentuk  pengertian  berdasarkan  bukti  nyata  yang  dialami  secara  langsung. Dengan penelitian tindakan, para peneliti termasuk guru, dapat dengan segera mengetahui permasalahan yang dihadapi, dan selanjutnya mencari upaya tertentu sebagai tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang cara-cara merancang PTK dan juga akan dibahas sedikit tentang proposal PTK yang akan bermanfaat jika sewaktu-waktu ingin berkolaborasi dalam mengajukan proposal PTK atau jika ingin mengikuti lomba PTK dan menginginkan biaya untuk kegiatan tersbut.



B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana langkah-langkah merencanakan PTK?
2.      Bagaimana mengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya?
3.      Bagaimana sistematika penyusunan proposal PTK?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui langkah-langkah merencanakan PTK.
2.      Mengetahui pengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya.
3.      Mengetahui sistematika penyusunan proposal PTK.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Langkah-Langkah Untuk Menemukan Dan Merumuskan Masalah
Sebagai guru seyogianya mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap masalah, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Guru yang tidak menyadari masalah yang terjadi didalam kelasnya tentu harus dibantu agar dia sadar bahwa dia mempunyai masalah. Masalah yang dibiarkan berlarut-larut akan sulit mengatasinya karena sudah dianggap bukan masalah. Untuk  dapat membuat perencanaan PTK yang baik, seorang guru harus kembali kepada masalah yang guru hadapi sehari-hari dalam melaksanakan tindak pembelajaran. Masalah merupakan titik berangkat dalam melaksanakan PTK. Oleh karena itu, dalam merencanakan PTK, langkah awal yang harus anda tempuh adalah mengidentifikasikan masalah dalam pembelajaran sehari-hari. Seorang guru pasti tidak akan kekurangan masalah. Apalagi jika dia mempunyai perhatian yang besar terhadap kemajuan belajar para siswa. Anda akan menemukan banyak sekali masalah sepanjang pengalaman anda mengajar. Bahkan anda akan merasa bingung untuk menentukan masalah mana yang akan anda pilih untuk diatasi melaui PTK. Beberapa contoh masalah yang mungkin anda hadapi secari-hari antara lain dalam interaksi pembelajaran siswa kurang aktif dalam diskusi kelas, nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran anda kurang memuaskan (dibawah rata-rata), dan beberapa siswa  tidak mengerjakan tugas atau PR.
Begitu banyaknya masalah pembelajaran yang mungkin muncul dalam kelas anda. Andatentu harus memilih masalah yang paling tepat untuk diatasi melalui PTK. Ruang lingkup masalah yang dapat dijadikan garapan PTK, antara lain: Metode belajar, Strategi belajar, Prosedur evaluasi, Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai, Pengembangan profesionalisme guru, Pengelolaan dan control, dan Administrasi.
Langkah yang dapat ditempuh untuk memilih masalah dari sebanyak masalah yang anda hadapi tersebut, antara lain:

1.      Identifikasi masalah
Masalah yang dipilih haruslah benar-benar masalah pembelajaran dapat diatasi melalui PTK. Identifikasi dapat anda lakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian yang anda buat pada akhir pembelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat. Jika perlu, anda dapat berkolaborasi atau bekerjasama dengan  teman sejawat, baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah yang berbeda, bahkan anda dapat berkolaborasi dengan dosen dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Dalam mengidentifikasi masalah anda harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek tertentu. Dalam kaitan dengan PTK, dalam hal ini masalah akan kita fokuskan pada proses pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek yang strategi, dan merupakan kunci pendidikan. Jika masalah sudah anda temukan, gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
a.       Jangan memilih maslah yang tidak anda kuasai.
b.      Ambillah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c.       Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan siswa anda.
d.      Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif.
e.       Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
f.       Masalah bener-benar terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.
g.      Masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan, baik dari segi biaya, tenaga, dan waktu.
h.      Pernyataan masalah harus mengungkap beberapa dimensi fundamental.
i.        Alasan penelitian tersebut dilakukan
j.        Cara yang digunakan untuk menemukan jawaban
k.      Masalah yang rill dan problematika
l.        Pilihlah focus penelitian yag spesifik dan terbatas yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat.
Kriteria di atas dapat dikategorikan dalam empat perspektif dalam mengukur suatu kelayakan masalah sebagai berikut.
a.       Perspektif keilmuan, yakni berguna bagi pengembangan teori suatu ilmu.
b.      Perspektif metode keilmuan, yakni mengembangkan keilmuan.
c.       Perspektif kepentingan dan kegunaannya, yakni nilai praktis dari penelitian.
d.      Perspektif teknis dan situasional, yakni mengembangkan cara atau teknik tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Contoh masalah:
     Anda merasa bingung karena nilai ulangan siswa anda pada pelajaran IPS (pada mata pelajaran yang anda ajarkan) selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali ulangan. Apabila anda mengajukan pertanyaan, siswa tampak ragu-ragu adan bingung, dan kalau menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.

2.      Menganalisis Masalah
Untuk melakukan analisi, ada berbagai cara yang dapat anda lakukan. Pertama, merenungkan kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus anda jawab sendiri. Renungan dengan tujuan untuk melihat kepada diri kita sendiri disebut instrospeksi. Kedua, anda juga dapat bertanyakepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan/ujian mereka selalu rendah atau menyapa mereka apakah tertarik atau tidak dengan pelajaran tersebut. Anda dapat bertanya langsung kepada siswa, baik dengan wawancara maupun kuisioner. Ketiga, anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Misalnya menelaah tugas/PR siswa, hasil ulangan, atau soal yang diberikan.
Dari contoh masalah diatas kita menganalisis ditemukannya penyebab atau akar masalah yang merupakan gabungan dari masalah yang bersumber dari guru dan dari siswa yaitu penjelasan guru pada pelajaran IPS tidak jelas dan sulit ditangkap oleh siswa karena tidak diberikan contoh konkret, guru tidak memberikan kesempatan bertanya, tidak mengajukan pertanyaan, dan menggunakan istilah asing yang tidak diberi penjelasan. Selain itu siswa juga tidak mencatat materi yang diterangkan guru, padahal mereka tidak mempunyai buku sumber. Oleh karena itu pada setiap saat menghadapi ulangan siswa selalu tidak siap karena tidak dapat belajar dengan baik sehingga nilainya rendah.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan sumber masalah dalam PTK antara lain :
a.       Masalah yang berkaitan dengan input dapat bersumber dari siswa, guru, sumber belajar, materi pelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar;
b.      Masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari interaksi belajar mengajar, gaya mengajar, cara belajar, dan implementasi metode pembelajaran; dan
c.       Masalah yang berkaitan dengan output dapat bersumber dari hasil belajar siswa, daya ingat siswa, sikap negatif siswa, dan motivasi rendah. 
Akar atau penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh guru. Jika penyebab ini tidak ditemukan secara tepat, maka tindakan perbaikanpun tidak akan berhasil.

3.      Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk masalah penelitian. Dalam hal ini perlu kita cermati bahwa masalah yang akan dirumuskan tersebut merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui PTK. Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah memandu untuk melakukan tindakan perbaikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah: (1) dirumuskan secara jelas; (2) menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan; (3) dapat diuji secara empiris; dan (4) mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan; (5) disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat; (6) jelas cakupannya; dan (7) memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Contoh rumusan masalah pada contoh masalah diatas : bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS? Dalam rumusan tersebut anda dapat melihat bahwa dalam rumusan masalah terkandung tujuan perbaikan (meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS) dan cara perbaikan yang akan ditempuh (membuat penjelasan lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga).

B.     Mengembangkan Alternatif Tindakan
Dalam mengembangkan alternative tindakan, kita dapat melakukan hal-hal berikut.
  1. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
  2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
  3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.
Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat mengembangkan alternative tindakan yang akan diterapkan untuk mengatasi  masalah yang kita hadapi. Mari kita kembangkan alternative tindakan untuk setiap masalah yang telah kita rumuskan.
Masalah 1:
Bagaimana cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam IPS?
Hipotesis/Alternatif Tindakan 1:
Apabila dalam menjelaskan materi pelajaran IPS, guru menerangkannya disertai dengan membarikan contoh-contoh konkret, menggunakan alat peraga yang sesuai, tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit dipahami siswa, serta memberi kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada siswa, maka pemahaman siswa akan meningkat.
Hipotesis atau alternative tindakan 1 ini menyiratkan bahwa pemahaman siswa dalam IPS akan meningkat jika guru menerapkan keterampilan menjelaskan, yaitu tidak menggunakan bahasa yang sulit, menggunakan contoh dan alat peraga serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi. Jika guru melakukan hal ini, diasumsikan siswa akan tertarik pada pelajaran IPS, keaktifan siswa akan meningkat yang akhirnya diharapkan pemahaman siswa akan meningkat pula.
Alternative lain untuk membuat penjelasan mudah dipahami dan meningkatkan keaktifan siswa adalah mengaitkan topic yang baru dengan pengalaman siswa, meminta siswa mencari contoh-contoh dari pengalamannya sendiri, dan meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan mencari alternative pemecahannya. Kedua alternative ini sesuai dengan teori belajar bermakna yang dikemukakan oleh Ausubel. Dengan menerapkan teori ini, kita dapat menyusun hipotesis/alternative tindakan 2, sebagai berikut.
Hipotesis Tindakan 2:
Apabila guru menggunakan kata-kata asing dan menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia, disertai contoh-contoh kongkret, yang bila perlu menggunakan alat peraga, kemudian siswa diberi tugas mencari contoh lain dari lingkunganya sendiri dan mendiskusikan masalah dalam kelompok maka pemahaman siswa akan meningkat.
 Jika dikaji secara cermat, kedua alternative tindakan tersebut hanya berbeda dalam penggunaan kata-kata asing, serta jenis kegiatan untuk mengaktifkan siswa. Kedua alternative tersebut diasumsikan akan mampu meningkatkan prestasi siswa, jika dikerjakan dengan benar. Dalam menentukan tindakan, anda dapat memilih salah satu alternative atau bahkan menggabungkannya dengan merumuskan alternative baru. Penggabungan ini tentu saja membuat tindakan akan semakin memberi harapan karena merupakan integrasi segi-segi positif dari dua alternative. Setelah menetapkan alternative tindakan, tindakan tersebut perlu kita kaji ulang dengan mencermati apakah alternative tersebut sesuai dengan:
a.       Teori pembelajaran dan teori pendidikan.
b.      Hasil penelitian yang relevan
c.       Hasil diskusi dengan teman sejawat, para pakar, dan peneliti lainnya
d.      Pendapat dan saran pakar pendidikan, serta
e.       Pengalaman guru sendiri dalam melakukan pembelajaran (Tim pelatih, 1999).
f.       Pelajari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di bidang ini.
g.      Masukkan tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
h.      Tetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah.
i.        Pilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru.
j.        Tentukan cara untuk dapat menguji hipotesis tindakan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Soedarsono (Tim Pelatih Proyek, PGSM, 1999), kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji hipotesis adalah seperti berikut.
  1. Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan oleh guru?
  2. Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikologis, sosial, budaya dan etika mendukung?
  3. Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung?
  4. Apakah iklim iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya tindakan yang dipilih?
  5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah?

C.    Menentukan Dan Mempersiapkan Instrumen Pengumpulan Data Dan Prosedur Penelitian
Prinsip pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan penelitian formal. Dalam PTK dikumpulkan 2 jenis data yaitu : data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja guru, kinerja siswa dan perubahan suasana kelas. Contoh teknik dan alat pengumpulan data PTK, yaitu tes, observasi, wawancara, diskusi, dan kuesioner. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yakni :
a.       Data kuantitatif ( nilai hasil belajar siswa ) dapat dianalisis secara deskriptif.
b.      Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat  pemahaman terhadap suatu matapelajaran.
Prosedur Penelitian
Siklus 1 PTK :
1.      Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK antara lain :
a.       Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
b.      Membuat rencana pelaksana pembelajaran.
c.       Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
d.      Uraikan alternative-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan masalah
e.       Membuat lembar kerja siswa
f.       Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK
g.      Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
2.      Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3.      Pengamatan atau observasi yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang
4.      Analisis dan refleksi. Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta criteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
Siklus 2 PTK
1.      Perencanaan
2.      Pelaksanaan
3.      Pengamatan
4.      Refleksi
Siklus 3
1.      Perencanaan
2.      Pelaksanaan
3.      Pengamatan
4.      Refleksi

D.    Rencana Perbaikan
Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana perlu kita tuangkan dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat rencana secara sismatis. langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1.      Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2.      Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana.
3.      Menyusun RPP yang lengkap.
4.      Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Mata pelajaran                   :  IPS
Pokok bahasan                  :  sumber daya alam
Subpokok bahasan            :  jenis, persebaran, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Kelas /semester     :  V/II
Waktu                               :  40 menit

I.       Tujuan :
a.       Tujuan umum :
Siswa mampu menunjukkan jenis, persebaran, dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi.
b.      Tujuan khusus :
1.      Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen.
2.      Dapat menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan.
c.       Tujuan perbaikan :
1.      Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan berupa gambar dan contoh.
2.      Mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi.
II.    Materi, media, dan sumber.
a.       Materi :
1.      Jenis-jenis sumber daya alam
2.      Hutan sebagai sumber daya alam
3.      Hutan homogen dan hutan heterogen
4.      Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi
b.      Media :
1.      Gambar-gambar hutan homogen, hutan heterogen , hutan lebat, hutan gundul, orang menebang kayu di hutan.
2.      Gambar orang menebang pohon dihutan.
c.       Sumber :
Buku IPS kelas V & Koran Kompas III. Kegiatan Pembelajaran.
III.              Kegiatan awal : ( 5 menit ) 
a.       Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak
b.      Mengajukan pertanyaan
c.       Menyampaikan tujan dan kegiatan pelajaran
IV.             Kegiatan inti :
a.    Guru memajang gambar hutan pinus ( gambar 1) dan gambar hutan belantaran ( gambar 2 ).
b.   Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut.
c.    Beberapa siswa diminta menyebutkan apa yang dilihatnya pada gambar.
d.   Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan heterogen, dengan mengatakan bahwa gambar 1 disebut hutan homogeny, dan gambar 2 disebut hutan heterogan.
e.    Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang diseebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen.
f.    Guru memajang gambar hutan lebat , hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu di hutan.
g.   Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang di lihat dalam gambar.
h.   Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan.
V.                Kegiatan penutup :
a.    Melalui Tanya jawab , guru mengajak siswa merangkum jenis dan manfaat hutan bagi kehidupan.
b.   Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis, siswa menjawab di buku latihan.
c.    Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.
VI.             Evaluasi .
a.       Prosedur : evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui Tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui tes.
b.      Alat evaluasi : tes tertulis
c.       Kunci jawaban.

E.     Proposal PTK
1.      Hakikat Proposal PTK
Terkait dengan proposal PTK, hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim ( yang terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru ) untuk memenuhi satu persyaratan. Proposal penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam suatu penelitian karena: (1) proposal penelitian merupakan panduan atau pedoman bagi penelitian dalam melaksanakan tahapan-tahapan penelitian; (2) permohonan dana dan izin penelitian selalu mempersyaratkan adanya proposal penelitian.

2.      Format Proposal PTK
Proposal PTK terdiri dari:
1.      Judul Penelitian
Judul sebaiknya dirumuskan dengan singkat dan spesifik, serta mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan dalam PTK. Hal pokok yang harus tertulis dalam judul adalah gambaran dari apa yang dipermasalahkan dalam PTK yang merupakan variabel Y dan bentuk tindakan (treatment) yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah yang merupakan variabel X. judul PTK juga harus memuat keterangan tentang tempat penelitian, waktu penelitian, kelas yang dijadikan penelitian dan mata pelajaran apa yang dijadikan PTK.

2.      Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah peneliti menjelaskan beberapa hal, yaitu: (1) mengapa masalah yang diteliti itu penting; (2) kondisi yang diharapakan (das sollen) dan kondisi yang ada (das sein) sehingga jelas adanya kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntut untuk dicari pemecahan yang tepat melalui PTK; (3) kemukan secara jelas bahwa masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi didalam PBM disertai data faktualnya dan diagnosisnya; (4) menyinggung teori yang melandasi diajukannya gagasan untuk memecahkan masalah; (5) apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resal sekiranya masalah tersebut tidak diteliti; (6) gejala-gejala kesenjangana apa yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan; (7) kerugian-kerugian dan keuntungan-keuntungan apa  yang akan terjadii kalau masalah tersebuat tidak diteliti; (9) masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan dilihat dari ketersediaan waktu, biaya, dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian; (10) dijelaskan pula tindakan yang akan dikenakan pada subjek pelaku tindakan; (11) dalam pemaparan latar belakang masalah pada umumnya memakai pendekatan deduksi, yakni dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal yang sifatnya khusus (kerucut terbalik).

b.      Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kegiatan mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Contoh identifikasi masalah dari judul PTK “Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan AktivitasSiswa dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN Kali Baru Jakarta Utara.”
Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1)      Pembelajaran pengetahuan social dikelas masih berjalan monoton.
2)      Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.
3)      Belum ada kolaborasi antar guru dan siswa.
4)      Metode yang digunakan bersifa konvensional.
5)      Rendahnya kualitas pembelajaran pengetahuan social.
6)      Rendahnya prestasi siswa untuk mata peljaran Pengetahuan Sosial.

c.       Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam PTK adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Perumusan masalah dirumuskan dengan kalimat Tanya dengan mengajukann alternative tindakan yang akan dilakukan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya. Dari perumusan dapat mengahsilkan topic penelitian atau judul dari penelitian. Perumusan masalah biasanya diruuskan dalam bentuk pertanyaan.  Perumusan masalah hendakanya jelas, padat, dan tidak bertele-tele. Perumusan masalah harus berisi implikasi adanyadata untuk memecahkan masalah. Hindari  rumusan masalah yang terlalu umum atau terlalu sempit, terlalu bersifat local  atau terlalu argumentative. Pola perumusan masalah adalah: (1) apakah X dapat meningkatkan Y?; dan (2) Bagaimana X dapat meningkatkan Y?

d.      Cara Memecahkan Masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Cara memecahkan masalah adalah cara atau tindakan yang akan digunakan dalam pemecahan masalah dalam PTK. Dalam cara memecahkan masalah dalam PTK uraikan alternative tindakan yang akan dilakukan untk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan  untuk menjawab masalah yang diteliti hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan (action) secara jelas dan terarah.


e.       Hipotesis Tindakan
Rumuskan hipotesis tindakan berdasarkan pada cara memecahkan masalah dalam PTK.
Contoh hipotesis tindakan dalam PTK:
1)      Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran IPS di SD X.
2)      Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di SD X.

f.       Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Rumuskan Tujuan PTK berdasarkan topic atau masalah PTK. Tujuan PTK merupakan jawaban terhadap masalah penelitian. Keinginan peneliti terhadap hasil PTK dengan mengetengahkan indicator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam PTK, terutama yang berkaitan dengan variabel penelitian. Tujuan penelitian harus terjawab dalam kesimpulan hasil penelitian. Tujuan penelitian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan PTK yang akan dilaksanakan. Tujuan penelitian harus dinyatakan secara spesifik, dalam pertanyaan yang jelas dan tegas sehingga tidak mengundan kesimpangsiuran arti dalam memaparkan hasil-hasil yang diharapkan dari PTK.
Contoh tujuan PTK:
1)      Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran IPS di SD X.
2)      Siswa merasa dirinya mendapatkan perhatian dan kesempatanuntuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan pertanyaan.
g.      Manfaat Penelitian
Rumuskn manfaat penelitian berdasarkan pada topikatau masalah PTK. Manfaat penelitian menguraikan dampak dar tercapainya tujuan PTK. Uraikan kontribusi hasil PTK memiliki potensi untuk memperbaiki mutu pembelajaran dikelas, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan PTK.
Berikut adaah contoh manfaat penelitian:
1)      Proses belajar mengajar IPS di SD X menjadi menarik da menyenangkan.
2)      Itemukan strategi pembelajaran yang tepat ( tidak konvensional), tetapi bersifat variatif.

BAB II KAJIAN TEORI
Kajian teori sangat penting untuk membangun kerangka berfikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Kajian teori dapat berupa kutipan teori, berbagai definisi variabel, dan temuan penelitian sebelumnya. Uraikan dengan jelas kajian teori yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan rancangan PTK. Kemukakan juga teori, temuan, dan penelitian lain yang relevan dan mendukung pilihan tindakan (treatment) untuk memecahkan permasalahan PTK tersebut.
Kajian teori ini berguna untuk hal-hal penting, diantaranya:
a.       Menjawab permasalahan PTK secara teoritis;
b.      Menemukan variabel penyebab masalah PTK;
c.       Pengoperasionalkan variabel penelitia;
d.      Menyusun jawaban sementara dari masalah (hipotesis);
e.       Menemukan metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kajian teori tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Relevansi buku dengan judul penelitian.
b.      Kekinian (up to date) buku hendaknya dicari yang terbaru, kecuali untuk penelitian sejarah.
c.       Buku atau hasil penelitian itu dapat memberi arahan pada mengidentifikasi variabel penelitian dan operasionalisasinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.      Setting Penelitian:
Menjelaskan tentang tempat dan waktu PTK dilakukan serta berapa siklus PTK yang akan dilakukan.
a.       Tempat Penelitian
Contoh:
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Kali Baru 01 Jakarta Utara untuk mata pelajaran Pengetahuan Sosial kelas V.
b.      Waktu Penelitian
Contoh:
Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2006/2007, yaitu bulan juli sampai dengan November 2006. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
c.       Siklus PTK
Contoh siklus PTK:
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pengetahuan Sosial melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Divisions).

2.      Persiapan PTK
Dalam persiapan PTK peneliti menjelaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dijadikan PTK. Peneliti juga menguraikan instrument yang diperlukan dalam PTK (Lembar Observasi, RPP, Lembar Evaluasi, LKS, dan Lain-lain).

3.      Subjek Penelitian
PTK dilaksanakan dikelas mana dan jumlah siswa yang menjadi sasaran PTK.
Contoh subjek PTK:
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas tujuh yang terdiri dari 40 siswa dengan komposisi perempuan 21 siswa dan laki-laki 19 siswa.

4.      Sumber Data
Sumber data dalam PTK, seperti siswa, guru, teman sejawat, dan lain-lain.
Contoh sumber data PTK adalah:
a.       Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
b.      Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
c.       Teman sejawat dan kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implemntasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.
5.      Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
6.      Indikator Kinerja
7.      Analisis Data
8.      Prosedur Penelitian
9.      Personalia Penelitian
10.  Rencana Pembiayaan
11.  Rencana Kerja
12.  Daftar Pustaka
13.  Lampiran


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menemukan masalah pembelajaran merupakan langkah awal dalam PTK. Untuk menemukan masalah perlu dilakukan identifikasi masalah, analisis masalah agar akar penyebab masalah dapat kita temukan, lalu kita dapat merumuskan masalah dalam bentuk kaliman tanya. Setelah masalah dirumuskan, hal yang perlu dilakukan adalah mengembangkan tindakan perbaikan, yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pembelajaraan. Untuk mengembangkan tindakan perbaikan perlu dilakukan 2 hal, yaitu yang pertama, kaji teori-teori yang relevan. Kemudian tetapkan teori mana yang kira-kira sesuai diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua, berdiskusi dengan pakar pembelajaran / pakar bidang studi untuk menemukan cara perbaikan atau memvalidasi teori yang sudah ditetapkan. Ketiga, kita dapat mengingat pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah yang serupa. Dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) ada tujuan perbaikan, diskripsi kegiatan lebih rinci dan disesuaikan dengan format yang berlaku disekolah masing-masing. Untuk membuat RPP yang akurat, dapat melakukan hal-hal berikut:  Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan, Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana, Menyusun RPP yang lengkap, dan Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan. Prosedur penelitian bisa dilakukan dalam beberapa siklus dan alat pengumpulan data bisa dengan tes, observasi, wawancara, diskusi dan kuesioner. Langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu menyusun proposal dengan sistematika yang sudah ditentukan.
B.     Saran
Setelah mengetahui bangaimana merancang PTK, sebagai seorang guru kita harus menguasai PTK agar dapat meningkatkan keprofesionalismean keguruan kita. Karena PTK ini juga penting dilakukan selain untuk perbaikan pembelajaran, proposal PTK juga akan berguna bagi guru-guru yang lain sebagai bahan acuan mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers
Wardani, IGAK, dkk. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas: 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka

SITUS WEB

1 komentar:

  1. Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
    › casino-games › casino-games › casino-games › casino-games 토토 사이트 Casino Game for sale https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ by Hoyle apr casino on https://febcasino.com/review/merit-casino/ Filmfile Europe. Free shipping for most countries, no gri-go.com download required. Check the deals we have.

    BalasHapus