Diajukan
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Disusun Oleh: Kelompok 5
No. Urut maju 3
1.
Eka
Hendri Kurniawati
NPM: 1287203001
2.
Ismawati
Ningsih
NPM:
1287203005
3.
Sri
Wahyuni
NPM: 1287203018
4.
Merry
Fitriaty
NPM: 1287203032
5.
Rika
Astuti
NPM: 1287203033
6.
Yeni
Andriani
NPM: 1287203039
7.
Ardian
Mariyanto
NPM: 1287203042
8.
Muliatul
Agustini
NPM: 1287203056
9.
Satrio
Bayu Aji
NPM: 1287203063
10.
Broly
NPM: 1287203067
Dosen Pengampu : Fatimah Setiani, Dr, SH,
Semester : V (Lima)
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah
Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Sampit
Tahun Akademik
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas” dan
juga kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini berisi tentang “Merancang Penelitian Tindakan Kelas”.
Penyusun menyadari
didalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
Sampit, September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A.
Langkah- Langkah Untuk Menemukan Dan
Merumuskan-
Masalah.......................................................................................... 3
B.
Mengembangkan Alternatif Tindakan.......................................... 7
C.
Menentukan Dan Mempersiapkan Prosedur
Dan Instrumen-
Pengumpulan Data........................................................................ 10
D.
Rencana Perbaikan........................................................................ 12
E. Proposal
PTK................................................................................. 15
BAB
III KESIMPULAN................................................................................ 24
A.
Kesimpulan..................................................................................... 24
B. Saran............................................................................................... 25
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 26
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tuntutan dalam dunia pendidikan.
Kualitas tersebut dapat mencakup input, proses, maupun output dalam pendidikan.
Hal
ini menjadi tantangan bagi para pendidik. Oleh karena itu, para pendidik, dalam
hal ini guru, dituntut untuk selalu
melakukan perbaikan tersebut. Usaha-usaha tertentu perlu dilakukan
dalam kaitannya dengan penyelesaian permasalahan praktis yang
sering dijumpai di kelas. Kiranya penelitian tindakan
kelas
merupakan salah
satu
alternatif yang dapat ditempuh dalam
rangka perbaikan
kualitas pendidikan tersebut.
Menurut Sumarno (2001:1),
penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR)
merupakan salah satu pendekatan yang
dapat dipakai untuk
menghasilkan perbaikan praktek,
pemberian kesempatan terjadinya
perubahan yang
bersifat rasional,
tidak terlalu bersandar pada kekuatan perintah dan pengalaman akan
membentuk pengertian
berdasarkan
bukti
nyata yang dialami
secara langsung. Dengan penelitian tindakan, para peneliti termasuk guru, dapat dengan segera mengetahui permasalahan yang
dihadapi, dan selanjutnya mencari upaya tertentu
sebagai
tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam makalah
ini akan dibahas tentang cara-cara merancang PTK dan juga akan dibahas sedikit
tentang proposal PTK yang akan bermanfaat jika sewaktu-waktu ingin
berkolaborasi dalam mengajukan proposal PTK atau jika ingin mengikuti lomba PTK
dan menginginkan biaya untuk kegiatan tersbut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
langkah-langkah merencanakan PTK?
2. Bagaimana
mengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya?
3. Bagaimana
sistematika penyusunan proposal PTK?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
langkah-langkah merencanakan PTK.
2. Mengetahui
pengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya.
3. Mengetahui
sistematika penyusunan proposal PTK.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Langkah-Langkah
Untuk Menemukan Dan Merumuskan Masalah
Sebagai guru
seyogianya mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap masalah, khususnya yang
berkaitan dengan pembelajaran yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Guru
yang tidak menyadari masalah yang terjadi didalam kelasnya tentu harus dibantu
agar dia sadar bahwa dia mempunyai masalah. Masalah yang dibiarkan
berlarut-larut akan sulit mengatasinya karena sudah dianggap bukan masalah.
Untuk dapat membuat perencanaan PTK yang
baik, seorang guru harus kembali kepada masalah yang guru hadapi sehari-hari
dalam melaksanakan tindak pembelajaran. Masalah merupakan titik berangkat dalam
melaksanakan PTK. Oleh karena itu, dalam merencanakan PTK, langkah awal yang
harus anda tempuh adalah mengidentifikasikan masalah dalam pembelajaran
sehari-hari. Seorang guru pasti tidak akan kekurangan masalah. Apalagi jika dia
mempunyai perhatian yang besar terhadap kemajuan belajar para siswa. Anda akan
menemukan banyak sekali masalah sepanjang pengalaman anda mengajar. Bahkan anda
akan merasa bingung untuk menentukan masalah mana yang akan anda pilih untuk
diatasi melaui PTK. Beberapa contoh masalah yang mungkin anda hadapi
secari-hari antara lain dalam interaksi pembelajaran siswa kurang aktif dalam
diskusi kelas, nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran anda kurang
memuaskan (dibawah rata-rata), dan beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
Begitu
banyaknya masalah pembelajaran yang mungkin muncul dalam kelas anda. Andatentu
harus memilih masalah yang paling tepat untuk diatasi melalui PTK. Ruang
lingkup masalah yang dapat dijadikan garapan PTK, antara lain: Metode belajar, Strategi
belajar, Prosedur evaluasi, Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai, Pengembangan
profesionalisme guru, Pengelolaan dan control, dan Administrasi.
Langkah yang
dapat ditempuh untuk memilih masalah dari sebanyak masalah yang anda hadapi
tersebut, antara lain:
1. Identifikasi
masalah
Masalah
yang dipilih haruslah benar-benar masalah pembelajaran dapat diatasi melalui
PTK. Identifikasi dapat anda lakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat
kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian yang anda buat pada akhir
pembelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat. Jika
perlu, anda dapat berkolaborasi atau bekerjasama dengan teman sejawat, baik dari sekolah yang sama
maupun dari sekolah yang berbeda, bahkan anda dapat berkolaborasi dengan dosen
dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Dalam mengidentifikasi
masalah anda harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek tertentu. Dalam
kaitan dengan PTK, dalam hal ini masalah akan kita fokuskan pada proses
pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek yang strategi, dan merupakan
kunci pendidikan. Jika masalah sudah anda temukan, gunakan kriteria berikut
untuk menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
a. Jangan
memilih maslah yang tidak anda kuasai.
b. Ambillah
topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
c. Pilih
masalah yang dirasakan paling penting bagi anda dan siswa anda.
d. Usahakan
dapat dikerjakan secara kolaboratif.
e. Kaitkan
masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah.
f. Masalah
bener-benar terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.
g. Masalah
hendaknya dalam jangkauan penanganan, baik dari segi biaya, tenaga, dan waktu.
h. Pernyataan
masalah harus mengungkap beberapa dimensi fundamental.
i.
Alasan penelitian tersebut dilakukan
j.
Cara yang digunakan untuk menemukan
jawaban
k.
Masalah yang rill dan problematika
l.
Pilihlah focus penelitian yag spesifik
dan terbatas yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat.
Kriteria di atas dapat dikategorikan dalam empat
perspektif dalam mengukur suatu kelayakan masalah sebagai berikut.
a.
Perspektif keilmuan, yakni berguna bagi
pengembangan teori suatu ilmu.
b.
Perspektif metode keilmuan, yakni
mengembangkan keilmuan.
c.
Perspektif kepentingan dan kegunaannya,
yakni nilai praktis dari penelitian.
d.
Perspektif teknis dan situasional, yakni
mengembangkan cara atau teknik tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Contoh
masalah:
Anda merasa bingung karena nilai ulangan
siswa anda pada pelajaran IPS (pada mata pelajaran yang anda ajarkan) selalu
rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali ulangan.
Apabila anda mengajukan pertanyaan, siswa tampak ragu-ragu adan bingung, dan
kalau menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.
2. Menganalisis
Masalah
Untuk
melakukan analisi, ada berbagai cara yang dapat anda lakukan. Pertama,
merenungkan kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan yang harus anda jawab sendiri. Renungan dengan tujuan untuk melihat
kepada diri kita sendiri disebut instrospeksi. Kedua, anda juga dapat
bertanyakepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan/ujian mereka
selalu rendah atau menyapa mereka apakah tertarik atau tidak dengan pelajaran
tersebut. Anda dapat bertanya langsung kepada siswa, baik dengan wawancara
maupun kuisioner. Ketiga, anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan
dengan hasil belajar siswa. Misalnya menelaah tugas/PR siswa, hasil ulangan,
atau soal yang diberikan.
Dari
contoh masalah diatas kita menganalisis ditemukannya penyebab atau akar masalah
yang merupakan gabungan dari masalah yang bersumber dari guru dan dari siswa
yaitu penjelasan guru pada pelajaran IPS tidak jelas dan sulit ditangkap oleh
siswa karena tidak diberikan contoh konkret, guru tidak memberikan kesempatan
bertanya, tidak mengajukan pertanyaan, dan menggunakan istilah asing yang tidak
diberi penjelasan. Selain itu siswa juga tidak mencatat materi yang diterangkan
guru, padahal mereka tidak mempunyai buku sumber. Oleh karena itu pada setiap
saat menghadapi ulangan siswa selalu tidak siap karena tidak dapat belajar
dengan baik sehingga nilainya rendah.
Dari
penjelasan diatas, dapat disimpulkan sumber masalah dalam PTK antara lain :
a.
Masalah yang berkaitan dengan input
dapat bersumber dari siswa, guru, sumber belajar, materi pelajaran, prosedur
evaluasi, dan lingkungan belajar;
b.
Masalah yang berkaitan dengan proses
kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari interaksi belajar mengajar, gaya
mengajar, cara belajar, dan implementasi metode pembelajaran; dan
c.
Masalah yang berkaitan dengan output
dapat bersumber dari hasil belajar siswa, daya ingat siswa, sikap negatif
siswa, dan motivasi rendah.
Akar atau penyebab masalah merupakan
titik tolak dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh guru. Jika penyebab
ini tidak ditemukan secara tepat, maka tindakan perbaikanpun tidak akan
berhasil.
3. Merumuskan
Masalah
Setelah
melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba
saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk
masalah penelitian. Dalam hal ini perlu kita cermati bahwa masalah yang akan
dirumuskan tersebut merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui PTK.
Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah memandu untuk melakukan tindakan
perbaikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah
adalah: (1) dirumuskan secara jelas; (2) menggunakan kalimat tanya dengan
mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan; (3) dapat diuji secara
empiris; dan (4) mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan
yang diinginkan; (5) disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat; (6) jelas
cakupannya; dan (7) memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau
teknik tertentu.
Contoh
rumusan masalah pada contoh masalah diatas : bagaimana cara membuat penjelasan
menjadi lebih mudah dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga,
sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS? Dalam rumusan
tersebut anda dapat melihat bahwa dalam rumusan masalah terkandung tujuan
perbaikan (meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran IPS) dan cara perbaikan
yang akan ditempuh (membuat penjelasan lebih mudah dipahami, mengaktifkan
siswa, dan menggunakan alat peraga).
B.
Mengembangkan
Alternatif Tindakan
Dalam mengembangkan alternative tindakan, kita
dapat melakukan hal-hal berikut.
- Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
- Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
- Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.
Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat
mengembangkan alternative tindakan yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah yang kita hadapi. Mari kita
kembangkan alternative tindakan untuk setiap masalah yang telah kita rumuskan.
Masalah 1:
Bagaimana cara membuat penjelasan lebih mudah
dipahami mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu
meningkatkan prestasi siswa dalam IPS?
Hipotesis/Alternatif Tindakan 1:
Apabila dalam menjelaskan materi pelajaran
IPS, guru menerangkannya disertai dengan membarikan contoh-contoh konkret,
menggunakan alat peraga yang sesuai, tidak menggunakan kata-kata asing yang
sulit dipahami siswa, serta memberi kesempatan bertanya dan berdiskusi kepada
siswa, maka pemahaman siswa akan meningkat.
Hipotesis atau alternative tindakan 1 ini
menyiratkan bahwa pemahaman siswa dalam IPS akan meningkat jika guru menerapkan
keterampilan menjelaskan, yaitu tidak menggunakan bahasa yang sulit,
menggunakan contoh dan alat peraga serta memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan berdiskusi. Jika guru melakukan hal ini, diasumsikan siswa akan
tertarik pada pelajaran IPS, keaktifan siswa akan meningkat yang akhirnya
diharapkan pemahaman siswa akan meningkat pula.
Alternative lain untuk membuat penjelasan
mudah dipahami dan meningkatkan keaktifan siswa adalah mengaitkan topic yang
baru dengan pengalaman siswa, meminta siswa mencari contoh-contoh dari
pengalamannya sendiri, dan meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk
mengidentifikasi masalah dan mencari alternative pemecahannya. Kedua
alternative ini sesuai dengan teori belajar bermakna yang dikemukakan oleh
Ausubel. Dengan menerapkan teori ini, kita dapat menyusun hipotesis/alternative
tindakan 2, sebagai berikut.
Hipotesis Tindakan 2:
Apabila guru menggunakan kata-kata asing dan
menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia, disertai contoh-contoh kongkret, yang
bila perlu menggunakan alat peraga, kemudian siswa diberi tugas mencari contoh
lain dari lingkunganya sendiri dan mendiskusikan masalah dalam kelompok maka
pemahaman siswa akan meningkat.
Jika
dikaji secara cermat, kedua alternative tindakan tersebut hanya berbeda dalam
penggunaan kata-kata asing, serta jenis kegiatan untuk mengaktifkan siswa.
Kedua alternative tersebut diasumsikan akan mampu meningkatkan prestasi siswa,
jika dikerjakan dengan benar. Dalam menentukan tindakan, anda dapat memilih
salah satu alternative atau bahkan menggabungkannya dengan merumuskan
alternative baru. Penggabungan ini tentu saja membuat tindakan akan semakin memberi
harapan karena merupakan integrasi segi-segi positif dari dua alternative.
Setelah menetapkan alternative tindakan, tindakan tersebut perlu kita kaji
ulang dengan mencermati apakah alternative tersebut sesuai dengan:
a.
Teori
pembelajaran dan teori pendidikan.
b.
Hasil
penelitian yang relevan
c.
Hasil
diskusi dengan teman sejawat, para pakar, dan peneliti lainnya
d.
Pendapat
dan saran pakar pendidikan, serta
e.
Pengalaman
guru sendiri dalam melakukan pembelajaran (Tim pelatih, 1999).
f.
Pelajari hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan di bidang ini.
g.
Masukkan tindakan yang diusulkan untuk
menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
h.
Tetapkan berbagai alternatif tindakan
pemecahan masalah.
i.
Pilih tindakan yang paling menjanjikan
hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru.
j.
Tentukan cara untuk dapat menguji
hipotesis tindakan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Soedarsono (Tim
Pelatih Proyek, PGSM, 1999), kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji
hipotesis adalah seperti berikut.
- Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan oleh guru?
- Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikologis, sosial, budaya dan etika mendukung?
- Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung?
- Apakah iklim iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya tindakan yang dipilih?
- Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah?
C.
Menentukan
Dan Mempersiapkan Instrumen Pengumpulan Data Dan Prosedur Penelitian
Prinsip
pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan penelitian formal. Dalam
PTK dikumpulkan 2 jenis data yaitu : data kuantitatif dan kualitatif. Data
tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan
kinerja guru, kinerja siswa dan perubahan suasana kelas. Contoh teknik dan alat
pengumpulan data PTK, yaitu tes, observasi, wawancara, diskusi, dan kuesioner.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti yakni :
a. Data
kuantitatif ( nilai hasil belajar siswa ) dapat dianalisis secara deskriptif.
b. Data
kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu matapelajaran.
Prosedur
Penelitian
Siklus
1 PTK :
1. Perencanaan
adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK antara lain :
a. Tim
peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa.
b. Membuat
rencana pelaksana pembelajaran.
c. Membuat
media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
d. Uraikan
alternative-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan
masalah
e. Membuat
lembar kerja siswa
f. Membuat
instrument yang digunakan dalam siklus PTK
g. Menyusun
alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan
tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, scenario kerja tindakan
perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3. Pengamatan
atau observasi yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari
implementasi tindakan yang dirancang
4. Analisis
dan refleksi. Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan
dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang
dilaksanakan, serta criteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
Siklus
2 PTK
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Siklus
3
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
D.
Rencana
Perbaikan
Menuangkan
alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan
menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana perlu kita
tuangkan dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat rencana secara
sismatis. langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1. Membuat
skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan
fasilitas, sarana, dan prasarana.
3. Menyusun
RPP yang lengkap.
4. Melakukan
simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario
pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
RENCANA PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ( RPP )
Mata pelajaran : IPS
Pokok bahasan : sumber daya alam
Subpokok bahasan :
jenis, persebaran, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Kelas /semester :
V/II
Waktu : 40 menit
I. Tujuan
:
a. Tujuan
umum :
Siswa mampu menunjukkan
jenis, persebaran, dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi.
b. Tujuan
khusus :
1. Dapat
membedakan hutan homogen dan hutan heterogen.
2. Dapat
menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan.
c. Tujuan
perbaikan :
1. Meningkatkan
pemahaman siswa melalui peragaan berupa gambar dan contoh.
2. Mengaktifkan
siswa dengan memberi kesempatan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, dan
berdiskusi.
II. Materi,
media, dan sumber.
a. Materi
:
1. Jenis-jenis
sumber daya alam
2. Hutan
sebagai sumber daya alam
3. Hutan
homogen dan hutan heterogen
4. Manfaat
hutan bagi kehidupan ekonomi
b. Media
:
1. Gambar-gambar
hutan homogen, hutan heterogen , hutan lebat, hutan gundul, orang menebang kayu
di hutan.
2. Gambar
orang menebang pohon dihutan.
c. Sumber
:
Buku IPS kelas V &
Koran Kompas III. Kegiatan Pembelajaran.
III.
Kegiatan awal : ( 5 menit )
a. Memberi
salam dan menanyakan keadaan anak-anak
b. Mengajukan
pertanyaan
c. Menyampaikan
tujan dan kegiatan pelajaran
IV.
Kegiatan inti :
a.
Guru memajang gambar hutan pinus (
gambar 1) dan gambar hutan belantaran ( gambar 2 ).
b.
Siswa diminta memperhatikan kedua gambar
tersebut.
c.
Beberapa siswa diminta menyebutkan apa
yang dilihatnya pada gambar.
d.
Guru memperkenalkan istilah hutan
homogen dan hutan heterogen, dengan mengatakan bahwa gambar 1 disebut hutan
homogeny, dan gambar 2 disebut hutan heterogan.
e.
Secara berpasangan, siswa diminta
menyimpulkan apa yang diseebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen.
f.
Guru memajang gambar hutan lebat , hutan
yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu di hutan.
g.
Siswa diminta mengamati gambar, dan
menceritakan apa yang di lihat dalam gambar.
h.
Berdasarkan jawaban siswa, guru
menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan.
V.
Kegiatan penutup :
a.
Melalui Tanya jawab , guru mengajak
siswa merangkum jenis dan manfaat hutan bagi kehidupan.
b.
Guru memberikan latihan tertulis, dengan
menuliskan pertanyaan di papan tulis, siswa menjawab di buku latihan.
c.
Siswa memeriksa hasil latihan secara
silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.
VI.
Evaluasi .
a.
Prosedur : evaluasi dilakukan selama
proses pembelajaran melalui Tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui tes.
b.
Alat evaluasi : tes tertulis
c.
Kunci jawaban.
E.
Proposal
PTK
1. Hakikat
Proposal PTK
Terkait
dengan proposal PTK, hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam
bidang penelitian lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim ( yang
terdiri dari dosen LPTK yang berkolaborasi dengan guru ) untuk memenuhi satu
persyaratan. Proposal penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam suatu
penelitian karena: (1) proposal penelitian merupakan panduan atau pedoman bagi
penelitian dalam melaksanakan tahapan-tahapan penelitian; (2) permohonan dana
dan izin penelitian selalu mempersyaratkan adanya proposal penelitian.
2. Format
Proposal PTK
Proposal
PTK terdiri dari:
1. Judul
Penelitian
Judul sebaiknya dirumuskan dengan
singkat dan spesifik, serta mencerminkan permasalahan pokok yang akan
dipecahkan dalam PTK. Hal pokok yang harus tertulis dalam judul adalah gambaran
dari apa yang dipermasalahkan dalam PTK yang merupakan variabel Y dan bentuk
tindakan (treatment) yang akan
dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah yang merupakan variabel X. judul PTK
juga harus memuat keterangan tentang tempat penelitian, waktu penelitian, kelas
yang dijadikan penelitian dan mata pelajaran apa yang dijadikan PTK.
2. Sistematika
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
BAB
I PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang Masalah
Latar belakang masalah peneliti
menjelaskan beberapa hal, yaitu: (1) mengapa masalah yang diteliti itu penting;
(2) kondisi yang diharapakan (das sollen)
dan kondisi yang ada (das sein)
sehingga jelas adanya kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntut untuk
dicari pemecahan yang tepat melalui PTK; (3) kemukan secara jelas bahwa masalah
yang akan diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi didalam PBM
disertai data faktualnya dan diagnosisnya; (4) menyinggung teori yang melandasi
diajukannya gagasan untuk memecahkan masalah; (5) apa yang membuat peneliti
merasa gelisah dan resal sekiranya masalah tersebut tidak diteliti; (6)
gejala-gejala kesenjangana apa yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran
untuk memunculkan permasalahan; (7) kerugian-kerugian dan keuntungan-keuntungan
apa yang akan terjadii kalau masalah
tersebuat tidak diteliti; (9) masalah yang akan diteliti merupakan sebuah
masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan serta dapat dilaksanakan dilihat
dari ketersediaan waktu, biaya, dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar
penelitian; (10) dijelaskan pula tindakan yang akan dikenakan pada subjek
pelaku tindakan; (11) dalam pemaparan latar belakang masalah pada umumnya
memakai pendekatan deduksi, yakni dari hal-hal yang sifatnya umum ke hal-hal
yang sifatnya khusus (kerucut terbalik).
b. Identifikasi
Masalah
Identifikasi masalah adalah kegiatan
mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan
dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti.
Hasil identifikasi dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya.
Contoh identifikasi masalah dari judul
PTK “Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan AktivitasSiswa dalam Pembelajaran
Pengetahuan Sosial melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN Kali
Baru Jakarta Utara.”
Dari latar belakang masalah, dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut.
1) Pembelajaran
pengetahuan social dikelas masih berjalan monoton.
2) Belum
ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.
3) Belum
ada kolaborasi antar guru dan siswa.
4) Metode
yang digunakan bersifa konvensional.
5) Rendahnya
kualitas pembelajaran pengetahuan social.
6) Rendahnya
prestasi siswa untuk mata peljaran Pengetahuan Sosial.
c. Perumusan
Masalah
Perumusan masalah dalam PTK adalah
beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan.
Perumusan masalah dirumuskan dengan kalimat Tanya dengan mengajukann
alternative tindakan yang akan dilakukan. Perumusan masalah merupakan titik
tolak bagi perumusan hipotesis nantinya. Dari perumusan dapat mengahsilkan
topic penelitian atau judul dari penelitian. Perumusan masalah biasanya
diruuskan dalam bentuk pertanyaan.
Perumusan masalah hendakanya jelas, padat, dan tidak bertele-tele.
Perumusan masalah harus berisi implikasi adanyadata untuk memecahkan masalah.
Hindari rumusan masalah yang terlalu
umum atau terlalu sempit, terlalu bersifat local atau terlalu argumentative. Pola perumusan
masalah adalah: (1) apakah X dapat meningkatkan Y?; dan (2) Bagaimana X dapat
meningkatkan Y?
d. Cara
Memecahkan Masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Cara memecahkan masalah adalah cara atau
tindakan yang akan digunakan dalam pemecahan masalah dalam PTK. Dalam cara
memecahkan masalah dalam PTK uraikan alternative tindakan yang akan dilakukan
untk memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti
hendaknya sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan
masalah ditentukan berdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk
tindakan (action) secara jelas dan
terarah.
e. Hipotesis
Tindakan
Rumuskan hipotesis tindakan berdasarkan
pada cara memecahkan masalah dalam PTK.
Contoh hipotesis tindakan dalam PTK:
1) Dengan
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran IPS
di SD X.
2) Dengan
diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS di SD X.
f. Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Rumuskan Tujuan PTK berdasarkan topic
atau masalah PTK. Tujuan PTK merupakan jawaban terhadap masalah penelitian.
Keinginan peneliti terhadap hasil PTK dengan mengetengahkan indicator-indikator
apa yang hendak ditemukan dalam PTK, terutama yang berkaitan dengan variabel
penelitian. Tujuan penelitian harus terjawab dalam kesimpulan hasil penelitian.
Tujuan penelitian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan
PTK yang akan dilaksanakan. Tujuan penelitian harus dinyatakan secara spesifik,
dalam pertanyaan yang jelas dan tegas sehingga tidak mengundan kesimpangsiuran
arti dalam memaparkan hasil-hasil yang diharapkan dari PTK.
Contoh tujuan PTK:
1) Guru
dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran IPS di SD X.
2) Siswa
merasa dirinya mendapatkan perhatian dan kesempatanuntuk menyampaikan pendapat,
ide, gagasan, dan pertanyaan.
g. Manfaat
Penelitian
Rumuskn manfaat penelitian berdasarkan
pada topikatau masalah PTK. Manfaat penelitian menguraikan dampak dar
tercapainya tujuan PTK. Uraikan kontribusi hasil PTK memiliki potensi untuk
memperbaiki mutu pembelajaran dikelas, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa,
guru, maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan PTK.
Berikut adaah contoh manfaat penelitian:
1) Proses
belajar mengajar IPS di SD X menjadi menarik da menyenangkan.
2) Itemukan
strategi pembelajaran yang tepat ( tidak konvensional), tetapi bersifat
variatif.
BAB
II KAJIAN TEORI
Kajian teori sangat penting untuk
membangun kerangka berfikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Kajian teori dapat berupa kutipan teori, berbagai definisi variabel, dan temuan
penelitian sebelumnya. Uraikan dengan jelas kajian teori yang menumbuhkan
gagasan dan mendasari usulan rancangan PTK. Kemukakan juga teori, temuan, dan
penelitian lain yang relevan dan mendukung pilihan tindakan (treatment) untuk memecahkan
permasalahan PTK tersebut.
Kajian teori ini berguna untuk hal-hal
penting, diantaranya:
a. Menjawab
permasalahan PTK secara teoritis;
b. Menemukan
variabel penyebab masalah PTK;
c. Pengoperasionalkan
variabel penelitia;
d. Menyusun
jawaban sementara dari masalah (hipotesis);
e. Menemukan
metode yang paling tepat untuk menjawab permasalahan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam kajian teori tersebut adalah sebagai berikut:
a. Relevansi
buku dengan judul penelitian.
b. Kekinian
(up to date) buku hendaknya dicari
yang terbaru, kecuali untuk penelitian sejarah.
c. Buku
atau hasil penelitian itu dapat memberi arahan pada mengidentifikasi variabel
penelitian dan operasionalisasinya.
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting
Penelitian:
Menjelaskan tentang tempat dan waktu PTK
dilakukan serta berapa siklus PTK yang akan dilakukan.
a. Tempat
Penelitian
Contoh:
Penelitian
tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Kali Baru 01 Jakarta Utara untuk mata
pelajaran Pengetahuan Sosial kelas V.
b. Waktu
Penelitian
Contoh:
Penelitian
ini akan dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2006/2007, yaitu bulan juli
sampai dengan November 2006. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses
belajar mengajar yang efektif dikelas.
c. Siklus
PTK
Contoh
siklus PTK:
PTK
ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat hasil belajar dan aktivitas
siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pengetahuan Sosial melalui pembelajaran
kooperatif tipe STAD ( Student Team
Achievement Divisions).
2. Persiapan
PTK
Dalam persiapan PTK peneliti menjelaskan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dijadikan PTK. Peneliti juga
menguraikan instrument yang diperlukan dalam PTK (Lembar Observasi, RPP, Lembar
Evaluasi, LKS, dan Lain-lain).
3. Subjek
Penelitian
PTK dilaksanakan dikelas mana dan jumlah
siswa yang menjadi sasaran PTK.
Contoh subjek PTK:
Dalam PTK ini yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas tujuh yang terdiri dari 40 siswa dengan komposisi
perempuan 21 siswa dan laki-laki 19 siswa.
4. Sumber
Data
Sumber
data dalam PTK, seperti siswa, guru, teman sejawat, dan lain-lain.
Contoh
sumber data PTK adalah:
a. Siswa
Untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar.
b. Guru
Untuk
melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw dan hasil belajar serta aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.
c. Teman
sejawat dan kolaborator
Teman
sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat
implemntasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.
5. Teknik
Dan Alat Pengumpulan Data
6. Indikator
Kinerja
7. Analisis
Data
8. Prosedur
Penelitian
9. Personalia
Penelitian
10. Rencana
Pembiayaan
11. Rencana
Kerja
12. Daftar
Pustaka
13. Lampiran
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menemukan
masalah pembelajaran merupakan langkah awal dalam PTK. Untuk menemukan masalah
perlu dilakukan identifikasi masalah, analisis masalah agar akar penyebab
masalah dapat kita temukan, lalu kita dapat merumuskan masalah dalam bentuk
kaliman tanya. Setelah masalah dirumuskan, hal yang perlu dilakukan adalah
mengembangkan tindakan perbaikan, yang diperkirakan dapat mengatasi masalah
pembelajaraan. Untuk mengembangkan tindakan perbaikan perlu dilakukan 2 hal,
yaitu yang pertama, kaji teori-teori yang relevan. Kemudian tetapkan teori mana
yang kira-kira sesuai diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Kedua,
berdiskusi dengan pakar pembelajaran / pakar bidang studi untuk menemukan cara
perbaikan atau memvalidasi teori yang sudah ditetapkan. Ketiga, kita dapat
mengingat pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah yang serupa. Dalam
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) ada tujuan perbaikan, diskripsi kegiatan
lebih rinci dan disesuaikan dengan format yang berlaku disekolah masing-masing.
Untuk membuat RPP yang akurat, dapat melakukan hal-hal berikut: Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari
langkah-langkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang
diinginkan, Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana, Menyusun RPP yang
lengkap, dan Melakukan simulasi perbaikan yang hasilnya dapat digunakan untuk
memperbaiki skenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
Prosedur penelitian bisa dilakukan dalam beberapa siklus dan alat pengumpulan
data bisa dengan tes, observasi, wawancara, diskusi dan kuesioner. Langkah
terakhir yang harus dilakukan yaitu menyusun proposal dengan sistematika yang
sudah ditentukan.
B.
Saran
Setelah
mengetahui bangaimana merancang PTK, sebagai seorang guru kita harus menguasai
PTK agar dapat meningkatkan keprofesionalismean keguruan kita. Karena PTK ini
juga penting dilakukan selain untuk perbaikan pembelajaran, proposal PTK juga
akan berguna bagi guru-guru yang lain sebagai bahan acuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers
Wardani, IGAK, dkk. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas: 1-6.
Jakarta: Universitas Terbuka
SITUS WEB
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pembimbingan%20PTK.pdf,
diakses pada tanggal 19 september 2014.
Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
BalasHapus› casino-games › casino-games › casino-games › casino-games 토토 사이트 Casino Game for sale https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ by Hoyle apr casino on https://febcasino.com/review/merit-casino/ Filmfile Europe. Free shipping for most countries, no gri-go.com download required. Check the deals we have.