Diajukan
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Dan Media Pembelajaran Ekonomi
Disusun Oleh:
Kelompok 10
1. Yeni Andriani NPM: 1287203039
2. Gita Gilang Gayatri NPM: 1287203040
3. Widya Tri Aulia NPM: 1287203041
4.
Gia
Merkory NPM: 1287203043
Dosen
Pengampu : M. Qahfi, M.Pd
Semester
: V (Lima)
Majelis
Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah
Sekolah
Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah
Sampit
Tahun
Akademik 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah“Strategi Dan Media
Pembelajaran Ekonomi” dan juga kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
penyusunan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “STRATEGI PEMBELAJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB)”.
Penyusun menyadari didalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penyusun mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini
untuk kedepannya.
Sampit, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C.
Tujuan ....................................................................................................... 2
Bab II PEMBAHASAN............................................................................................ 4
A. Latar
Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB .................................. 4
B. Pengertian
SPPKB ................................................................................. 6
C. Karakteristik
SPPKB ............................................................................. 8
D. Kelemahan
dan Kelebihan SPPKB ........................................................ 10
E. Tahapan-tahapan Pelaksanaan
SPPKB................................................... 11
F.
Dasar Pertimbangan
Pemilihan SPPKB.................................................. 13
G. Upaya pemecahan masalah
SPPKB........................................................ 14
H. Tahapan memecahkan
masalah dengan menggunakan SPPKB.............. 15
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 18
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 18
B.
Saran........................................................................................................ 19
Daftar Pustaka........................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
pendidikan terjadi sebuah proses yang mana proses yang dilakukan tidak hanya transfer
of knowladge tapi juga proses bimbingan dari pendidik. Dalam proses
pendidikan yang tidak terlepas dari komponen-komponen penting yang dapat
menunjang terjadinya proses pendidikan. Komponen-komponen tersebut yaitu
pendidik, peserta didik, dan materi pelajaran.
Dalam
proses pembelajaran sering dijumpai banyak guru yang kurang mementingkan adanya
usaha pengembangan kemampuan berpikir siswa. Ada beberapa strategi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran.
Salah satunya yaitu dengan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB).
Sering terjadi di beberapa sekolah
menggunakan strategi pembelajaran yang kurang efektif. Seorang guru hanya bisa
memberikan materi dalam bentuk ceramah tanpa memikirkan mungkin saja ada siswa
yang ingin mengatakan sesuatu. Dalam makalah yang akan dibahas ini penulis akan
mencoba sedikit menjelaskan tentang strategi pembelajaran SPPKB yaitu model
pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir. Peserta didik
bukan sekedar menguasai materi pelajaran, tetapi bagaimana mengembangkan
gagasan dan ide melalui bahasa verbal.
Pada
pokok bahasan ini, penulis akan membahas beberapa sub pokok bahasan yaitu
tentang latar belakang filosofis dan psikologis Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), pengertian Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), karakteristik Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), kelemahan dan kelebihan Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), tahapan-tahapan
pelaksanaan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB), Dasar
pertimbangan pemilihan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB),
upaya pemecahan masalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB), dan tahapan memecahan masalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB).
Dengan
mempelajari materi ini, seorang pendidik dapat mengidentifikasi seberapa
pentingnya Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dalam
proses pembelajaran, dan pendidik dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa
sehingga siswa mampu berpikir kritis dan analitis dalam memecahkan sebuah
masalah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu
:
I. Apa
Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB ?
J. Apa
pengertian dan Karakteristik SPPKB ?
K. Apa
Kelemahan dan Kelebihan SPPKB ?
L. Bagaimana
tahapan-tahapan Pelaksanaan
SPPKB?
M. Apa
Dasar Pertimbangan Pemilihan SPPKB?
N. Bagaimana upaya
pemecahan masalah SPPKB?
O. Bagaimana tahapan
memecahkan masalah dengan menggunakan SPPKB?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk
mengetahui Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB.
2. Untuk
mengetahui pengertian dan karakteristik SPPKB.
3. Untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan SPPKB.
4. Untuk
mengetahui tahapan-tahapan
pelaksanaan SPPKB.
5. Untuk
mengetahui dasar pertimbangan pemilihan SPPKB.
6. Untuk mengetahui upaya
pemecahan masalah SPPKB.
7. Untuk mengetahui tahapan
memecahkan masalah dengan menggunakan SPPKB?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar
Belakang Filosofis Dan Psikologis Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir (SPPKB)
1.
Latar Belakang Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi
baik antara manusia dengan manusia ataupun antara manusia dengan lingkungan.
Interaksi ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Misalnya
hal-hal yang berhubungan dengan tujuan kognitif, afektif atau psikomotor.
Pengembangan kognitif ini adalah suatu proses yang lebih mengutamakan kemampuan
intelektual siswa dalam meningkatkan aspek pengetahuan. Dari pernyataan
tersebut maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan terkait dengan hakikat
pengetahuan, bagaimana siswa memperoleh pengetahuan? Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan kajian filosofis.
Seiring dengan berkembangnya
pemikiran manusia, maka muncullah konstruktivisme. Menurut aliran ini,
pengetahuan itu terbentuk dari objek didik saja, akan tetapi juga berasal dari
kemampuan diri individu itu sendiri dalam menagkap ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, dapat diketahuai bahwa ada dua faktor yang membentuk ilmu pengetahuan
yaitu objek yang menjadi objek pengamatan dan kemampuan untuk mengamati objek
tersebut.
Dari penjelasan diatas, dalam proses
pembelajaran berpikir, tidak hanya diperoleh dari hasil transfer of
knowladge saja, akan tetapi pengetahuan diperoleh dari interaksi dengan
objek, melalui kenyataan dan pengalaman seta lingkungan. Menurut aliran
konstruktivisme, pengetahuan tidak hanya diperoleh melalui transfer pengetahuan
saja, tetap juga individu itu sendiri harus mencari pengetahuan itu. Oleh sebab
itu, model pembelajaran pengembangan kemampuan berpikir lebih menekankan kepada
aktivitas siswa untuk memahami , menganalisis objek sehingga akan terbentuk
pengetahuan baru bagi siswa tersebut.
Analisa Pemakalah :
Strategi Pembelajaran Peningkatan
kemampuan Berpikir (SPPKB) berawal dari landasan filosofis yang mengatakan
bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh manusia itu ada hubungan sebab dan
akibat. Menurut aliran filosofis ini, pembelajaran yang merupakan
hubungan interaksi baik antara manusia dengan manusia atau antara manusia
dengan lingkungannya. Interaksi ini ditujukan untuk pengembangan kongitif,
afektif dan psikomotor. Dengan pemikiran dari filosofis ini, kegiatan belajar
akan menjadi lebih baik lagi setiap zaman.
2.
Latar Belakang Psikologis
Dalam hal ini ada dua aliran yang
menjelaskan perubahan perilaku sebagai proses belajar, yaitu aliran
behavioristik dan aliran kognitif. Dalam pandangan psikologi kognitif proses
belajar itu terjadi bukan karena pengaruh dari luar individu, akan tetapi
tergantung pada individu yang belajar. Menurut psikologi kognitif, bahwa
belajar merupakan proses mental. Brower dan Hilgard (1986 : 421) menjelaskan
bahwa teori kognitif berkenaan dengan bagaimana seseorang memperoleh
pengetahuan dan bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut untuk
berperilaku lebih efektif.
Dari penjelasan diatas dapat
dipahami bahwa aliran psikologis ini menyatakan bahwa suatu pengetahuan itu
tergantung pada individu itu sendiri. Dengan pengetahuan itu, individu tersebut
akan megalami perubahan tingkah laku individu.
Analisa Pemakalah :
Teori psikologi ini erat kaitannya
dengan mental siswa dalam pembelajaran. Jika kondisi mental atau psikologi
siswa itu baik maka kegiatan pembelajaran itu akan berjalan dengan lancar dan
tujuan pembelajaran akan dapat dicapai. Dalam psikologi ini ada kegiatan aktif
siswa dalam membangun pengetahuannya.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan SPPKB ini, aspek psikologis siswa perlu diperhatikan oleh pendidik.
Jika pendidik tidak bisa memahami kondisi psikologi siswa maka kegiatan
pembelajaran tersebut mengalami kesulitan. Bisa jadi siswa tidak akan merespon
apa yang di instruksikan oleh pendidik.
B.
Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks
dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi secara etimologis berasal dari
bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu
kejenderalan, ilmu kepanglimaan. Strategi dalam dunia pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan
kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Istilah
pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena
perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
tertentu. Kemp (1995) menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985)
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
pada siswa (Sanjaya, 2006, 1924).
Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang
bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta –
fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajukan. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada
peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri
melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Menurut Zubaidah
(2007:35) dengan memberdayakan kemampuan berpikir melalui pertanyaan, di
samping siswa aktif menjawab pertanyaan ternyata hal tersebut memicu timbulnya
pertanyaan – pertanyaan baru. Pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam pikiran
siswa tersebut menunjukkan bahwa semakin berkembangnya penalaran siswa.
Sedangkan menurut Wahyana (1986:62) salah satu bentuk
komunikasi adalah bentuk verbal, memberi informasi, bertanya dan mendengar.
Dengan suatu pertanyaan guru, siswa dapat belajar berpikir dengan cara
berpikir, memperoleh kesempatan untuk belajar kreatif supaya menjadi kreatif,
dan menjadi sensitif karena kemampuannya.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas :
1. SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan
berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar
siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa
dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa
secara verbal.
2. Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar
pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau
berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka
terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah
sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Strategi pembelajaran kemampuan
berpikir merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan
peningkatan kemampuan berpikir siswa. Strategi tersebut bukan hanya
sekedar model pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat
dan memahami berbagai data,fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta
dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan
berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada kemampuan berpikir siswa dengan pemberian pertanyaan – pertanyaan yang
memacu anak untuk berpikir sehingga dapat menemukan konsep sendiri.
C.
Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB)
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan
siswa sebagai obyek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru,
kemudian mencatat yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran dan
mencatat untuk dihafalkan.
Sebagai strategi
pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB pada
dasarnya memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:
1.
Proses
pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental siswa
secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk
pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru,
tetapi menginginkan agar siswa aktif
dalam aktivitas proses berpikir. Setiap
kegiatan belajar yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh
otak. Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa
behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik.
Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses implementasi
SPPKB perlu diperhatikan hal-hal :
a. Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental,
maka proses kognitif siswa harus menjadi kepedulian pertama para guru.
b. Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa ketika
merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yang digunakan.
c. Siswa harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus
membantu agar siswa belajar untuk melihat hubungan antarbagian yang dipelajari.
d. Guru harus dapat membantu siswa belajar dengan memperlihatkan bagaimana
gagasan baru berhubungan dengan pengetahuan yang telah mereka miliki.
e. Siswa harus secara aktif merespons apa yang mereka pelajari.
2.
SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab
secara terus- menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu
diarahkan untuk mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang diajukan, sehingga
siswa menjadi memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara pemecahan
masalah yang telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat
membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruks sendiri.
3.
SPPKB
menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar.
Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi
hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi
pembelajaran baru.
D.
Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Setiap
strategi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan SPPKB.
Karena sebuah strategi tidak dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam SPPKB adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
SPPKB
a.
Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah
yang ditemukan dalam kehidupannya.
b.
Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang
disajikan oleh guru.
c.
Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses
pembelajaran
d.
Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa
dengan berbagai media yang ada.
2. Kekurangan SPPKB
a.
SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak,
sehingga jika waktu pelajaran singkat maka tidak akan berjalan dengan lancar.
b.
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan
kesulitan untuk mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk
memecahkan masalah-masalah yang diajukan.
c.
Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan
SPPKB, akan membuat proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagai mana
seharusnya, sehingga tujuan yang ingin
dicapai tidak dapat terpenuhi.
d.
SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah
yang sesuai dengan karakteristik SPPKB itu sendiri.
E.
Tahapan-Tahapan
Pelaksanaan Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Adapun tahap pelaksanaan
SPPKB ini memiliki 3 garis besar tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya akan di jabarkan sabagai berikut:
1. Kegiatan
awal
a. Tahap orientasi: Pada tahap ini guru mengondisikan
siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran Tahap orientasi
dilakukan dengan, pertama penjelasan tujuan yang harus dicapai, baik tujuan
yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran, maupun tujuan yang
berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus
dimiliki oleh siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan
siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
b. Tahap Pelacakan: Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan
kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan
dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab
untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap
relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah
selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya
jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.
2. Kegiatan Inti
a.
Tahap Konfrontasi: Tahap konfrontasi adalah tahapan
penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan
pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan
ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan
jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau
topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar atau
pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar
siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.
b. Tahap inkuiri: Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam Strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang
sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan
yang dihadapi. Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya penecahan persoalan.
3. Kegiatan
akhir
a. Tahap Akomodasi: Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses
penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata
kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog
guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan
mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.
b. Tahap Treatment: Tahapan dimana guru mengadakan
perbaikan pada siswa yang belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri.
c. Tahap Transfer: Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan
masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu
menstransfer kemampuan berpikir setiap siswa, untuk memecahkan masalah-masalah
baru. Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic
pembahasan.
F.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi
pembelajaran yang akan dilakukan diantaranya pertimbangan yang berhubungan
dengan :
1. Tujuan yang ingin dicapai
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. diantaranya apakah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau
psikomotor? bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkatnya tinggi atau rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu
memerlukan keterampilan akademis? Jika pelajaran yang hanya mementingkan
pembentukan fisik seperti pelajaran olah raga, maka tidak sesuai dengan tujuan
dari SPPKB.
2. Bahan Atau Materi Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan berkaitan dengan bahan atau materi pembelajaran diantaranya apakah
materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu
memerlukan prasyarat tertentu atau tidak? apakah tersedia buku-buku sumber
untuk mempelajari materi itu?
3. Siswa
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan berkaitan dengan siswa diantaranya apakah strategi pembelajaran sesuai
dengan tingkat kematangan siswa?, apakah strategi pembelajaran itu sesuai
dengan minat, bakat dan kondisi siswa? Apakah strategi pembelajaran itu sesuai
dengan gaya bahasa belajar siswa?
G.
Upaya Pemecahan Masalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir (SPPKB)
Pemecahan masalah bisa dilakukan dengan meningkatkan
neokorteks peserta didik.
1.
Meningkatkan daya neokorteks
Neokorteks adalah bagian dari
otak manusia yang dikenal dengan otak berpikir. Neokorteks terbagi atas dua
bagian yaitu otak kiri dan kanan. Neokortek adalah bagian otak yang menyimpan
kecerdasan yang lebih tinggi seperti, penalaran, berpikir secara intelektual,
pembuat keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan
penciptaan gagasan. Neokorteks merupakan bagian dari otak mansuia yang memiliki manfaat luar biasa dalam
kehiduan manusia. Neokorteks yang banyak menyimpan berbagai macam
kecerdasan tidak sepenuhnya digunakan manusia. Dan di dalam neokorteks tempat
informasi yang diterima oleh panca indra manusia, misalnya ketika mata melihat
sebuah sesuatu hal yang aneh neokorteks akan bekerja untuk
menganalisisnya.
2.
Meningkatkan Kecerdasan Mutiple
intelegensi
Mutiple
intelegensi (MI) Dalam Frames of Mind
Mendifinisikan enam jenis intelegensi atau kerangka pikiran yang masing-masing
berbeda,dapat di telusuri hingga bagian terpisah dari otak manusia.Sebelumnya
di kenal dengan bakat,kecakapan,kapasitas, kemampuan, atau kekuatan
manusia,tetapi tidak di sebut intelegensi (kecerdasan).
H.
Tahapan
Memecahkan Masalah Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
Penyelesaian melalui SPPKB akan terlihat pada tahapannyaseperti yamg diterangkan sebelumnya, antara lain:
1.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Orientasi
Di mulai dari mengidentifikasi karekteristik peserta didik dalam kelas yang
beraneka ragam membuat pendidik mengunakan analisis, urutan (fungsi otak kiri)
untuk mendekati peserta didik. Hal ini bertujuan agar solusi mendekati yang
didapatkan dengan menggunakan logika (fungsi otak kiri) akan membuat pendidik
mengerti dengan apa yang diinginkan oleh peserta didik. Ketika peserta didik
sudah didekati, pendidik akan mereview kembali dengan data-data yang sudah
dimilikinya. Jika terkendala dengan solusi yang digunakan, maka pendidik akan
mencari solusi yang lain.
Menganalisis karakteristik peserta didik bertujuan agar peserta didik
merasa dekat, sehingga peserta didik akan merasa materi yang diberikan untuk
dirinya sendiri dan berguna untuk kehidupannya. Semua ini akan meningkatkan
emosi positif peserta didik. Emosi positif memiliki dampak yang bagus dalam
pembelajaran, karena hati yang senang dan otak yang tenang membuat pelajaran
yang sulit akan menjadi lebih mudah.
2.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Pelacakan
Mencoba mengingat masa lalu adalah salah satu cara meningkatkan kinerja
otak manusia, karena otak manusia selalu berpikir dan terlatih berpikir untuk
mengingat pristiwa yang pernah terjadi. Pelacakan
pristiwa yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang dilakukan pendidik
adalah hal yang menggabungkan logika, dan analaisis. Ketika peserta didik diminta mengingat kembali apa yang pernah terjadi. Ketika itu peserta didik menggunakan
beberapa fungsi otak.
Jadi yang harus dilakukan pendidik pada tahap pelacakan ini adalah membuat
otak peserta didik mengingat kembali peristiwa yang dilaluinya yang berhubungan
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian dilakukan dialog, di
mana dialog tersebut bisa membuat perasaan peserta didik menjadi senang atau
sedih sehingga apa yang akan terjadi nantinya lama disimpan di dalam otak.
Kedua pelakuan tersebut adalah suatu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir
di belahan otak kanan peserta didik.
3.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Konfrontasi
Pada tahap ini, pendidik memikirkan permasalahan yang berbeda dengan materi
pelajaran yang sama. Palaksanaanya bisa dilakukan dengan bermain. Kegiatan yang
dilakukan dengan bermain adalah salah satu meningkatkan kinerja otak kanan,
karena bermain merupakan hal yang paling menyenangkan (berhubungan dengan
perasaan).
Ketika peserta didik melakukan kegiatan yang diminta guru, rasa penasaran
akan muncul. Rasa penasaran ini salah satu meningkatkan kinerja otak kiri dan
kanan.
4.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Inkuiri
Tahap ini peserta didik akan diarahkan untuk berpikir logis dan dapat
menganalisis setiap permasalahan yang diberikan oleh pendidik, sehingga peserta
didik dapat belajar berpikir kritis. Jika peserta didik sudah dapat berpikir
kritis akan memudahkan dalam mencari solusi. Sama dengan tahap konfrontasi,
pada tahap ini fungsi otak kiri akan berkerja.
5.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Akomodasi
Tahap ini adalah tahap yang menggabungkan fungsi masing-masing belahan
neokorteks, contoh saja: dalam menggunakan bahasa sendiri untuk mencatat di
buku catatan, memberikan aneka warna, bentuk, kreatifitas (fungsi otak kanan)
untuk memudahkan mengingat catatan yang dibuat.
Pada tahap ini fungsi otak kiri juga akan dilatih dengan menggunakan urutan
pristiwa yang dialami, menyimpulkan apa yang menjadi, mengananlisis setiap yang
ditemukan dengan diskusi kelas, dan logika peserta didik akan menyimpulkannya.
6.
Penyelesaian
Masalah Dengan Tahap Transfer
Pada tahap ini, pendidik akan memberikan tugas tentang permasalahan yang
ada kaitannya dengan materi yang sudah dipelajari. Otak kanan dan kiri peserta
didik akan berpikir untuk meyelesaikan tugas yang diberikan pendidik. Analisis,
logika berpikir sangat diperlukan dan kreatifitas peserta didik akan nampak
dengan masalah yang baru ditemukannya.
Keenam tahap di atas pada
dasarnya untuk melatih kinerja neokorteks
peserta didik, karena jika neokorteks
peserta didik terlatih itu sama saja dengan meningkatkan kemampuan berpikir.
Meningkatkan kemampuan berpikir itu sama dengan meningkatkan kinerja neokorteks.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) adalah strategi yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Dalam SPPKB materi pelajaran tidak
disajikan begitu saja kepada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis dan tanya
jawab dengan memanfaatkanbahasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) adalah strategi yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Dalam SPPKB materi pelajaran tidak
disajikan begitu saja kepada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis dan tanya
jawab dengan memanfaatkan pengalaman siswa. SPPKB merupakan strategi
pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan
maalah.
Dalam filosofis, seiring dengan perkembangan berpikir
manusia maka muncul aliran konstruksivisme yang menyatakan bahwa pengetahuan
itu berasal dari luar individu dandari dalam individu itu sendiri. Dengan
demikian pengetahuan bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat dan
mengkonstruksikanya.
Landasan
psikologis SPPKB adalah aliran kognitif. Menurut aliran ini, belajar pada
hakiaktnya bukanlah peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral. Dalam
proses pembelajaran, tidak hanya tergantung pada pengaruh dari luar individu,
tetapi juga sangat tergantung pada individu yang belajar (student centered).
Ada
tiga macam karakteristik SPPKB yaitu pada SPPKB lebih menekankan kepada proses
mental siswa, SPPKB dibangun dalam suasana dialogis dan tanya jawab secara
terus-menerus, SPPKB bertujuan untuk meninngkatkan kemampuan berpikir dan untuk
mengarahkan siswa dalam mengkonstruksilkan pengetahuan. Adapun tahapan-tahapan
dari SPPKB adalah tahap orientasi, tahap pelacakan, tahap konfrontasi, tahap
inkuiri, tahap akomodasi, dan tahap transfer.
B. Saran
Dalam pemilihan strategi
ini guru seharunya memperhatikan keadaan siswa baik dalam bentuk kecerdasannya
maupun lingkungan sekitar. Guru sebaiknya menguasai strategi ini sebelum
menerapkannya, karena stragi yang baik tidak akan berjalan dengan baik jika
tidak dibekali dengan kemampuan yang cukup.
DAFTAR
PUSTAKA
Sanjana, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
SITUS WEB
§ http://zainalmasrizaina.blogspot.com/2012/09/strategi-pembelajaran-peningkatan.html,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2014.
§ http://heng-ky.blogspot.com/2013/01/strategi-pembelajaran-peningkatan.html,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2014.
§ http://jawharie.blogspot.com/2010/11/strategi-pembelajaran-peningkatan.html,
diakses pada tanggal 14 Oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar