PERKEMBANGAN
MASA PRENATAL
Diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik
Disusun
Oleh:
Kelompok
8
1. Widia Astuti NPM: 1287203007
2. Siti Anissa Ramadhani NPM: 1287203008
3. Marliya Fazrina NPM: 1287203021
4. Yeni Andriani NPM: 1287203039
5. Gita Gilang Gayatri NPM:
1287203040
6. Widya Tri Aulia NPM: 1287203041
Dosen Pengampu : Agus Heriyanto,
S.Pd, M.S
Semester : III (Tiga)
Majelis Pendidikan Tinggi
Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah
Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Sampit
Tahun Akademik 2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat merampungkan makalah ini yang
sekarang sudah ada ditangan pembaca.
Kata terima kasih kami ucapkan kepada rekan-rekan di
STKIP Muhammadiyah Sampit ini, atas bantuannya terhadap penyelesaian pembuatan
makalah ini. Besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna untuk para
pembaca. Terutama untuk mahasiswa dan dosen dalam proses perkuliahan, agar
dapat mendorong dan membantu para citivas akademik dalam mencari informasi yang
relevan dan aktual. Adapun selain untuk halaman kampus, makalah ini berguna
terutama untuk menyelami dan memperluas wawasan pembaca.
Akhir kata yang kami ucapkan mohon maaf jika dalam
penulisan makalah ini banyak kekurangan disana-sini. Pikiran kritis dan simbang
saran sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini.
Sampit, 30
Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN............................................................................... 1
Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................. 2
Tujuan................................................................................................... 2
Manfaat................................................................................................. 2
Bab II PEMBAHASAN................................................................................. 3
Pengertian Perkembangan Masa Prenatal............................................. 3
Tahapan Perkembangan Janin Dalam Kandungan................................ 3
Pengaruh Prenatal Pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan ................ 11
Implikasi Perkembangan Masa Prenatal Pada Pendidikan................... 12
Bab IIIPENUTUP............................................................................................ 14
Kesimpulan........................................................................................... 14
Daftar Pustaka.................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya
senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan
kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu
berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak
masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan
kemudian meninggal.
Masa prenatal merupakan
titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat
manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat
pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan
psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini,
kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi
perkembangan psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah
penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan
masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah
yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama
yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap
tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa
prenatal.
B. Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
- Apa saja tahapan perkembangan janin dalam kandungan?
- Apa saja pengaruh masa prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan?
- Bagaimana implikasi perkembangan masa prenatal pada pendidikan?
C. Tujuan
- Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal.
- Menjelaskan tahapan perkembangan janin dalam kandungan.
- Menjelaskan bahaya-bahaya yang harus diperhatikan selama masa prenatal.
- Menjelaskan implikasi perkembangan prenatal pada bidang pendidikan.
D. Manfaat
- Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa prenatal.
- Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi dari hasil perkembangan masa prenatal.
- Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat menghadapi perkembangan masa prenatal.
- Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Masa Prenatal
Periode prenatal/masa
sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh
sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada
umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum
lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan
periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode
inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu
(Ani Endriani, 2011).
Periode pranatal
merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling
berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa
anak-anak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana
bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat
mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu
perkembangan (Ani Endriani, 2011).
B. Tahapan Perkembangan Janin dalam
Kandungan
Permulaan kehidupan
manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis. Secara psikologis
kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai berinteraksi terhadap
rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai
sangat awal. Ditinjau secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya
konsepsi atau pembuahan, yakni bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak)
dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal, spermatozoon: jamak). Kedua sel yang
telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam organ reproduksi wanita
(gonad). Sel telur diproduksi dalam gonad wanita (ovarium) dan sel spermatozoa
diprodiksi dalam gonad pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty, 2008).
Proses
terjadinya pembuahan dalam dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar
1. Pembuahan sel telur
Kemungkinan terjadinya
pembuahan semacam itu telah ditentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari,
seringkali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu
kandung telur menjadi masak dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan
ini memerlukan waktu 3 sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut
tidak terjadi pembuahan, maka lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam
perjalanan bertemu dengan spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka
terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel benih melepaskan 23
bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Kromosom ayah dan
kromosom ibu lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi anak.
Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa
faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya disebut gene(Rita Eka Izzaty,
2008).
Periode prenatal
berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu yang dihitung mulai
dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir. Hurlock (1993) mengatakan bahwa
orang awam menghitung kehamilan selama 9 bulan kalender. Bertentangan dengan
itu, para ilmuwan menggunakan bulan yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok
ukur. Ini bertepatan dengan periode siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty,
2008).
Urutan perkembangan
dalam periode prenatal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh,
tangan, kaki, alat-alat kelamin dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu
dan juga kurang lebih pada usia pranatal yang sama pada semua fetus.
Perkembangan yang teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah
dilahirkan merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan yang teratur ini
dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus selalu dapat memutar kepalanya
lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya (Rita Eka Izzaty,
2008).
Monks, dkk (1998)
membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal (waktu 3 minggu pertama),
(2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu
8 sampai saat dilahirkan). Adapun masing-masing periode dapat dijelaskan
sebagai berikut:
- 1. Periode Germinal
Periode germinal
merupakan periode awal perkembangan pranatal yang berlangsung pada 2 minggu
pertama setelah pembuahan. Ini merupakan meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan
dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar
seminggu setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel. Pemisah sel
telah dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk. Blastocyst
adalah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal. Trophoblast
ialah lapisan luar sel yang berkembang selama periode germinal. Sel-sel ini
kemudian menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio. Implantation adalah
melekatnya zigot ke dinding kandungan, berlangsung sekitar 10 hari setelah
pembuahan.
- 2. Periode Embrionis
Periode embryonic/embrionis
merupakan periode perkembangan pranatal yang terjadi dari 2 hingga 8 minggu
setelah konsepsi. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel meningkat,
sistem dukungan bagi sel terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika zigot
mendekati dinding rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut
disebut embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian
dalam sel ( endoderm) yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan
pernapasan, (b) lapisan luar yang terdiri dari lapisan paling luar sel (
ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm). Ectoderm akan berkembang menjadi
sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata) dan bagian
kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan berkembang menjadi
sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran badan, dan sistem
reproduksi.
Ketika lapisan embrio
terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio matang dan berkembang dengan
cepat. Sistem dukungan kehidupan ini meliputi ari-ari, tali pusar, dan amnion,
dan lebih jelaskan dapat diuraikan sebagai berikut:
- Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang terdiri dari sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya pembuluh darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
- Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang menghubungkan bayi dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil seperti udara, air, garam, makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida serta kotoran pencernaan dari darah embrio berpindah dari ibu kepada bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang besar tidak dapat berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah merah dan zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme yang mengatur pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks dan masih belum seluruhnya dipahami.
- Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya ari-ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan dari tubuh ibu. Pada kira-kira usia 16 minggu ginjal janin mulai memproduksi air kencing yang merupakan sumber utama cairan amniotis hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan dari paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan amniotis meningkat sepuluh kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu kehamilan, dan dikeluarkan dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh janin, dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang menutup ari-ari. Cairan amniotis penting dalam menyediakan lingkungan yang suhu dan kelembapannya terkendali, serta untuk melindungi janin dari guncangan.
Beberapa perkembangan
penting dari embrionis antara lain pada minggu ketiga, saluran syaraf yang pada
akhirnya menjadi susunan tulang belakang terbentuk. Pada usia kira-kira 21
hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai
berpisah. Selama minggu keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat
kelamin (urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat
bilik jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu
kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah, pada saat ini,
wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang usus berkembang
dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia 8 minggu, janin yang sedang
berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons dan panjangnya satu inci.
Proses pembentukan organ yang berlangsung selama dua bulan pertama perkembangan
prenatal disebut organogenesis.
- 3. Periode Fetal
Periode fetal merupakan
periode perkembangan pranatal yang dimulai dari dua bulan setelah pembuahan dan
pada umumnya berlangsung sampai 7 bulan. Tiga bulan setelah pembuahan, panjang
janin kira-kira 3 inci dan beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin aktif
menggerakan tangan dan kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan
kepalanya. Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan,
demikian pula lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan
dapat diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Pada akhir bulan
keempat, janin telah tumbuh hingga 5,5 inci panjangnya dan beratnya 4 ons. Pada
saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada tubuh bagian bawah.
Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-gerakan lengan dan kaki dapat dirasakan
untuk pertama kalinya oleh ibunya. Menurut psikologi Islam, janin yang telah
berumur 4 bulan ditiupkan ruh oleh Allah SWT. Serta ditentukanlah semua yang
berkaitan dengankehidupannya.
Pada akhir bulan
kelima, panjang janin kira-kira 10-12 inci dan beratnya 0,5 pon-1 pon. Struktur
kulit sudah terbentuk misalnya kuku jari kaki dan kuku jari tangan. Janin
semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan akan suatu posisi tertentu di
dalam kandungan. Pada akhir bulan keenam, panjang janin kira-kira 14 inci dan
beratnya naik 0,5 pon-1 pon lagi. Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk,
suatu lapisan rambut halus menutup kepala. Refleks menggengam muncul, dan
pernafasan yang belum beraturan terjadi. Pada akhir bulan ketujuh, panjang
janin 14-17 inci dan naik beberapa pon lagi hingga beratnya 2,5-3 pon. Selama
bulan kedelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang dan naik lebih berat
lagi kira-kira 4 pon. Ketika lahir, rata-rata bayi Amerika beratnya 7-7,5 pon
dan tingginya sekitar 20 inci. Pada dua bulan terakhir, jaringan lemak
berkembang dan fungsi berbagai sistem organ, misalnya jantung dan ginjal.
Adapun pertumbuhan dan
perkembangan utama janin selama tiga trimester mulai dari periode germinal
sampai fetal dapat dirinci ke dalam tiga tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel
1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)
Pertumbuhan hingga 4 minggu
|
8 minggu
|
12 minggu
|
· Pertumbuhan
kurang dari 1/10 inci.
· Awal
perkembangan susunan tulang belakang, system syaraf, usus, jantung, dan paru paru.
· Kantung
amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
· Disebut “telur” (ovum)
|
· Panjangnya
kurang dari 1 inci.
· Wajah sudah
berbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi yang belum sempurna.
· Lengan
dan kaki bergerak.
· Otak
mulai membentuk.
· Denyut
jantung janin dapat dideteksi dengan ultrasound.
· Disebut
“embrio”
|
· Panjangnya
sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1 Ons.
· Dapat
menggerakkan lengan, kaki, jari tangan, dan jari kaki.
· Sidik
jari muncul.
· Dapat
tersenyum, memberengut, mengisap, dan menelan.
· Jenis
kelamin dapat dibedakan.
· Dapat
kencing.
· Disebut
“fetus” (janin)
|
Tabel
2. Pertumbuhan fetal pada trimester kedua (3 bulan pertenganhan)
16 minggu
|
20 minggu
|
24 minggu
|
· Panjangnya
sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
· Denyut
jantung kuat.
· Kulit
tipis, tembus pandang.
· Rambut
halus (lanugo) menutup tubuh.
· Kuku
jari tangan dan kuku jari kaki sudah berbentuk.
· Gerakan-gerakan
terkoordinasi, dapat berguling di dalam cairan amniotis.
|
· Panjangnya
10-12 inci dan beratnya 0,5-1 pon.
· Denyut
jantung dapat didengar dengan stetoskop biasa.
· Menghisap
ibu jari.
· Tersedak
· Rambut,
bulu mata, alis mata muncul.
|
· Panjangnya
11-14 inci dan beratnya 1-1,5 pon.
· Kulit
mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung (vernix caseosa).
· Mata
sudah terbuka.
· Meconium berkumpul
di dalam usus besar.
· Mampu
memegang dengan kuat.
|
Tabel
3. Pertumbuhan fetal pada trimester ketiga (3,5 bulan terakhir)
28 minggu
|
32 minggu
|
36-38 minggu
|
· Panjangnya
14-17 inci dan beratnya 2,5-3 ons.
· Bertambahnya
lemak tubuh.
· Sangat
aktif.
· Gerakan
pernafasan yang belum sempurna muncul.
|
· Panjangnya
16,5-18 inci dan beratnya 4-5 pon.
· Memiliki
periode tidur dan bangun.
· Berada
dalam posisi lahir.
· Tulang
kepala lembut dan lentur.
· Zat
besi disimpan di dalam hati.
|
· Panjangnya
19 inci dan beratnya 6 pon.
· Kulit
kurang mengkerut.
· Vernix
caseosa tipis.
· Lanugo
umumnya hilang.
· Kurang
aktif.
· Memperoleh
kekebalan dari ibu.
|
C. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku
Sesudah Dilahirkan
Menurut Rita Eka Izzaty
(2008) dalam bukunya “Perkembangan Perserta Didik” menjelaskan ada beberapa
faktor perkembangan masa prenatal yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak
pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut meliputi:
- 1. Faktor lingkungan
- Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara lain :
1) Sinar rotgen dapat
mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas, pembuangan, aktivitas, belajar
diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki
hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak
dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis penyinaran
makin buruk akibatnya.
2) Pemakaian obat-obat
penenang seperti softenon atau thalidomid dapat mengakibatkan
cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang
disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara
minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan
dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
Takhayul di Indonesia
menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh tingkah laku sewaktu orangtua
terhadap bayi yang akan dilahirkan. Ada anggapan bahwa sewaktu ibu sedang
hamil, suaminya membunuh seekor ular, maka anak yang akan dilahirkan bersisik
seperti ular. Selain itu ibu hamil sering ngidam, misalnya mengginginkan
makanan yang aneh-aneh, buah-buahan masam, bau-bauan tertentu, mual-mual bila
membau keringat atau rokok suami. Hal itu dapat diterangkan bahwa dalam diri
ibu adanya pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu. Dan ada anggapan
bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan akan
diteruskan sesudah anak dilahirkan. Namun hasil penelitian Geissler di Jerman
Timur dan Sears et al di Amerika (dalam Monks,dkk., 1992) menunjukan bahwa
lebih dari 90% jumlah ibu yang semula menolak, berubah mempunyai sikap positip
terhadap anak sesudah dilahirkan. Geissler dalam penelitian longitudinal
menunjukan bahwa ada perubahan sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni
dari sikap positif ke negatif, dan dari sikap negatif ke positif , dan sikap
yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sikap menerima terhadap
anak yang dilahirkan.
D. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal
pada Pendidikan
Perkembangan janin
dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan
perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam
kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat,
individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari dalam kandungan.
Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor
lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi,
infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa
tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung
menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof)
pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada
pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir
mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah,
sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion
atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat
penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang
sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja
secara efektif.
Supaya bayi yang
dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu membutuhkan
perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama
kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui
secara dini gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan
terhadap gangguan selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari luar.
- Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode prenatal yang berlangsung selama 10 bulan lunar. Monks, dkk. (1992) membagi periode prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2 minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
- Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta
Didik. Yogyakarta: UNY
Kartono, K. (1981). Psikology Abnormal.
Bandung: Penerbit Alumni.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R.
(1998). Psikologi Perkembangan.
Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada Press.
SITUS WEB
ü http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html, diakses
pada tanggal 30 Oktober 2013.
ü http://aryokurniawan.wordpress.com/2012/12/14/makalah-perkembangan-masa-prenatal/,
diakses pada tanggal 30 Oktober 2013.